Langsung ke konten utama

Jenis2 KOPI

 

1.peaberry


Saat sebutir biji kopi dipetik dari batangnya, biasanya berisi dua ulas green bean. Namun, tidak mustahil jika isi sebutir biji kopi hanya berisi sebutir green bean. Petani kopi arabika di Dataran Tinggi Gayo Aceh Tengah menyebut kopi berbiji tunggal itu sebagai “kopi rawan” atau “kopi lanang.” Bijinya mirip kacang polong yang oleh masyarakat internasional disebut peaberry coffee. Peneliti dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jember, Jawa Timur, Dr Ir Sri Mulato, MS, mengatakan kejadian biji tunggal pada kopi lanang bukan tanpa alasan. “Hal itu bisa terjadi karena anomali pembuahan. Hasilnya, lahirlah biji tunggal dan bersifat infertil,” kata Mulato. Dari setiap batang, kopi biji tunggal ini hanya ditemukan sebanyak 10%, oleh karena tingginya tingkat kesulitan mengumpulkan biji kopi sehingga harganya lebih mahal daripada kopi berbuah normal.

2.Longberry

Long Berry merupakan kopi yang berbentuk pipih panjang dan melebar, bentuk biji lebih besar dari kopi yang lain. Klasifikasi ini hanya penamaan dan membuat proses meroasting matang merata, lebih seragam dan menambah nilai ekonomi.
Tidak ada batang khusus untuk menghasilkan kopi long berry, namun dari pengalaman petani Gayo jenis bibit tim-tim lebih banyak menghasilkan longberry.

Harga lebih mahal dari kopi biasanya, karena proses memilah/sortir membutuhkan tenaga. Untuk rasa 11:12 dengan kopi pada umumnya namun lebih unggul kopi longberry. Karena diroasting dengan ukuran seragam, maka matang lebih merata.

3.Specialty

Istilah Specialty Coffee sesuai dengan namanya, yaitu sebuah penilaian terhadap kopi dengan aroma dan rasa yang istimewa, diatas kopi rata-rata pada umumnya.

Sejarah Specialty Coffee

Asal mula pengklasifikasian Specialty Coffee di buat oleh seorang wanita bernama Erna Knutsen yang ditulis pada Tea & Coffee Trade Journal. Erna menggunakan istilah ini untuk kualitas kopi yang bisa disebut “premium” atau “gourmet”. Kopi Special diolah dengan cara khusus, mulai dari pengolahan perkebunan hingga menjadi biji mentah. Salah satu cara yang paling kenal dari proses pembuatan Specialty Coffee adalah “Petik Merah”.

Pengertian dari petik merah adalah sebuah metode pencabutan buah kopi dari pohon dengan cara dipetik satu persatu, yang hanya dipilih dari buah kopi yang sudah matang. Hal ini kemudian membuat biji kopi yang dihasilkan dari buah merah ini memiliki kualitas yang sangat baik.

Syarat sebuah kopi bisa disebut sebagai Specialty Grade adalah:

  1. Perkebunan dikelola dengan cara organik. Hal ini tidak menjadi ukuran mutlak, karena masih banyak juga Specialty Coffee yang dihasilkan dari perkebunan non organik
  2. Petik Merah. Petani hanya memetik buah kopi yang berwarna merah saja, yang kemudian diproses menjadi green bean.
  3. Memiliki total defect <4%. Jika dalam 1kg green bean specialty coffee, maka total defect atau biji rusak tidak boleh lebih dari 40g.
  4. Memiliki nilai cupping test >80. Tidak semua kopi bisa mendapatkan nilai >80, hanya kopi special yang diolah dengan cara yang tepat saja yang dapat mendapatkan score diatas 80.

Kini kopi special telah populer diseluruh dunia. Hampir seluruh cafe dan coffee shop di dunia kini menyajikan Specialty Coffee. Oleh karena itu, khusus untuk Indonesia sendiri, ekspor Specialty Coffee dalam 10 tahun belakangan ini semakin meningkat. Kopi Indonesia yang kaya rasa telah diekspor hampir ke seluruh dunia.

4.Honey

Apa itu kopi honey ? Mengapa dia disebut kopi honey ?

Honey coffee sering kali disalah artikan oleh sebagian orang karena penamaan yang digunakan. Banyak yang berfikiran kalau honey coffee mungkin mencampurkan kopi dengan madu atau kopi yang memiliki rasa madu. Namun persepsi tersebut salah besar karena honey coffee merupakan salah satu proses yang terdapat dalam kopi.

Sebelum mengetahui apa itu honey coffee, akan lebih baik bila pencinta kopi mengetahui struktur kopi. Anatomi dari buah kopi/coffee cherry terdiri dari 5 bagian, yaitu skin/pulp merupakan kulit atau lapisan terluar dari biji kopi, mucilage merupakan lapisan transparan atau lendir yang mengelilingi biji dan bersifat lengket, parchmen merupakan lapisan selulosa yang melindungi biji kopi, silver skin/chaffmerupakan lapisan tipis yang melapisi biji dan disebut silver skin karena warnanya sedikit keperakan, serta seed/coffee bean merupakan biji kopi yang berada di dalam coffee cherry.

Lalu, honey coffee atau sering disebut pulp naturalmerupakan salah satu proses pasca-panen. Proses ini pertama kali dikenalkan di Brazil. Namun, Proses honey coffee pada umumnya digunakan di negara-negara Amerika Tengah, seperti Costa Rica dan El Salvador dan sekarang proses ini sudah mulai popular di Indonesia.

Proses yang dilakukan dalam honey coffe adalah kulit dari coffee cherry dikupas terlebih dahulu, lalu dikeringkan dengan bagian pada lapisan mucilage yang masih menyelimuti biji kopi tersebut. Pada saat proses pengeringan, lapisan mucilage masih menyerap kelembapan dari udara sehingga membuatnya jadi semakin lengket dan mirip seperti tekstur madu. Tujuannya dijemur dalam keadaan tersebut, agar lapisan mucilage/lendir dapat mengering dan menyerap kedalam biji kopi. sehingga menghasilkan cita rasa yang manis/sweetness yang tinggi dan balance acidity karena mucilagemenyimpan kandungan gula dan acidity serta dijemur dalam keadaan bertumpuk, agar terjadi fermentasi. Di Amerika Tengah, mereka menyebut proses ini denga miel atau madu. Oleh sebab itulah, penamaan pada proses ini disebut honey coffee.

Variant Honey Coffee ?

Ketebalan dari lapisan mucilage mempengaruhi warna kopi setelah proses penjemuran. Terdapat 3 warna setelah proses tersebut, yaitu yellow honeyterdapat 25% lapisan mucilage dan pengeringan selama 8 hari, red honey dengan 50% lapisan mucilage dan pengeringan selama 12 hari, lalu black honey terdapat 100% lapisan mucilage dan proses pengeringan selama 30 hari. Hasilnya, black honeymemiliki kompleksitas rasa yang tinggi dibandingkan proses lainnya.

5. Luwak liar dan luwak tangkar.

Kualitas biji kopi Luwak

Tentang biji kopi mana yang lebih berkualitas di antara kedua jenis kopi Luwak di atas jawabannya adalah tergantung bagaimana proses control kualitas dari produsen itu sendiri. Biji kopi dari Luwak liar dianggap lebih berkualitas karena Luwak memilih sendiri biji kopi yang terbaik langsung dari pohon. Lalu bagaimana kalau biji kopi yang keluar dari kotoran Luwak itu sudah berada di tanah selama berhari-hari dan sudah tercampur tanah, terkena hujan ataupun tercampur kotoran lainnya? Kualitas kopi luwak terbaik berasal dari feces luwak tidak lebih dari 24 jam sejak feces tersebut dikeluarkan dari perut luwak.

Produsen kopi Luwak penangkaran juga pasti ingin memproduksi kopi dengan kualitas yang baik. Para petani luwak tangkar mengumpulkan biji kopi yang sudah di sortir yang pada akhirnya di pilih lagi oleh sang Luwak ketika akan makan. Di penangkaran tentunya kesegaran biji kopi yang keluar bersama kotoran Luwak lebih terjaga dan dari sisi control kualitas lebih baik dari kopi dari Luwak liar. Jadi pada intinya semua kembali kepada control dari produsen terhadap produksi kopi Luwak mereka. Namun perlu diperhatikan juga, saat ini 95% petani luwak tangkar memaksa luwak mengkonsumsi kopi dengan porsi berlebihan setiap harinya. Sehingga banyak membuat luwak menjadi stress, sehingga kualitas fermentasi nya pun menjadi menurun. Dan secara fakta, luwak tangkar tidak hanya memakan biji yang matang sempurna, jika mereka lapar, maka biji mentah pun ikut dimakan oleh luwak, sehingga dari sisi kontrol kualitas biji kopi, kopi luwak tangkar sangat sulit di deteksi, hal ini menjadi salah satu faktor utama mengapa kopi luwak liar lebih baik dari tangkar. Pada prinsipnya, segala hal yang alami lebih baik dari buatan manusia. Begitu juga dengan kopi luwak liar.

Bagi luwak, buah kopi hanyalah sebagai pencuci mulut. Makanan utama nya adalah buah nangka, pepaya, ayam, dll. Jika pada manusia diibaratkan seperti jeruk, hanya sebagai pencuci mulut, bayangkan jika anda mengganti nasi dengan jeruk, jeruk anda jadikan makanan utama setiap harinya.

Tipe roasting

Roasting atau pemanggangan kopi sangat berpengaruh terhadap rasa kopi yang akan di buat nantinya. Dari sisi pemanggangan saja ada setidaknya 5 tipe roasting yaitu light, light to medium, medium, medium to dark dan dark roasting. Hasil dari masing-masing tipe roasting ini berbeda-beda dan mempengaruhi rasa dari kopi yang akan di minum nantinya.

Jenis biji kopi

Ada dua jenis biji kopi Luwak Indonesia yang terkenal saat ini yaitu kopi Luwak Robusta dan kopi Luwak Arabika. Kopi Luwak robusta lebih pahit di banding kopi Luwak Arabika yang terasa sedikit manis walaupun tanpa gula. Terkadang orang yang memperdebatkan kopi hasil Luwak liar dan penangkaran bahkan tidak tahu mereka meminum kopi jenis apa dan langsung menyamakan rasanya sebagai rasa kopi Luwak.

Intinya semua kembali ke selera masing-masing dan tentunya keahlian si pembuat kopi. Buat orang yang menyukai rasa pahit kopi tentu akan bilang bahwa kopi Luwak bukan kopi sejati karena rasa pahitnya yang kurang terasa akan tetapi hal sebaliknya pun bisa terjadi. Oleh karena itu jika anda bingung kopi Luwak apa yang paling lezat cara paling mudah adalah dengan membandingkan rasa setiap produk kopi Luwak yang ada dengan mencicipinya sendiri. Temukan produk yang anda sukai dan kemudian jadikan produk itu sebagai kopi Luwak terlezat untuk anda pribadi.

Kesimpulan akhir menurut penulis dan beberapa teman yang telah membandingkan kopi luwak liar dan tangkar, mereka semua sepakat bahwa kopi luwak liar memiliki kualitas lebih baik dari pada luwak tangkar.

Spinte Coffee hanya menjual kopi luwak liar terbaik dari jenis arabika. Kami memproduksi kopi luwak liar dari Gayo. Seluruh green bean diproduksi dan diolah dengan cara yang benar dan ketat, sehingga anda hanya akan melihat green bean kopi luwak liar dengan bentuk sempurna saja pada seluruh produk Spinte Coffee.

Penasaran dengan kopi luwak liar Spinte Coffee? Segera order sekarang juga!

6.Wine

Sebenarnya wine coffee bukanlah suatu yang baru untuk industri kopi. Tapi banyaknya pertanyaan mengenai kopi jenis ini membuat saya akhirnya menulis sekilas tentang wine coffee.

WINE dan kopi adalah dua hal yang sangat berbeda. Wine terbuat dari anggur sedangkan kopi adalah kopi. Kemudian apa pula wine coffee itu? Wine coffee sendiri adalah jenis proses pascapanen yang dialami kopi tersebut dan melahirkan sebuah (yang katanya) cita rasa unik menyerupai aroma wine. Dengan kata lain wine coffee juga bisa disebut dengan coffee fermented atau kopi yang mengalami proses fermentasi sebelum menjadi biji kopi.

Lalu apakah semua kopi bisa diproses menjadi wine coffee? Berdasarkan ngobrol singkat dengan seorang petani asal Takengon (yang meminta tak disebutkan namanya), menurutnya kopi yang baik untuk diproses menjadi wine coffee adalah kopi yang ditanam di atas ketinggian at least 1500 mdpl. Kenapa harus di ketinggian tertentu, karena (katanya) semakin tinggi kopi ditanam maka akan semakin banyak getahnya. Sedangkan jenis kopinya bisa apa saja peaberry juga bisa asal kualitasnya baik. Ceri kopi yang dipilih haruslah ceri merah penuh dan memang harus siap panen betul.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Kesehatan Berjalan Kaki

RAMUAN HERBAL