Arti RIYA, SUM'AH, UJUB dan TAKABUR

 

Salah satu penyakit hati dalam diri manusia yang dapat menutup jalan hidayah Allah swt adalah 4 sifat tercela tersebut. Penyakit ini bisa melanda seluruh lapisan masyarakat, dari yang kaya sampai yang miskin, orang alim dan bodoh, dan yang muslim maupun non muslim. Diantara tandanya adalah menantang alam, tidak menjalankan aturan Allah swt, dan meremehkan serta menghina sesamanya. Riya, Sum’ah, Ujub dan Takabur adalah sifat-sifat tercela yang hampir memiliki kesamaan, dan sifat-sifat tersebut harus kita jauhi.
1. Riya
Pengertian riya’ menurut Bahasa, berasal dari kata ru’yah, yang artinya menampakkan.
Secara istilah riya’ adalah memperlihatkan suatu amal kebaikan/ibadah kepada sesama manusia agar ingin dipuji orang dan tidak diniatkan untuk Allah swt.
Dalam firman Allah ta’ala,
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya.” (Q.S. Al Maa’uun ayat 4-6)
2. Sum’ah
Kata sum’ah secara Bahasa, berasal dari kata samma’a, yang artinya memperdengarkan.
Secara istilah Sum’ah adalah sikap seorang muslim memperdengarkan atau membicarakan amal/ibadahnya kepada orang lain yang semula tidak ada yang mengetahuinya atau tersembunyi, guna mendapat pujian, penghargaan atau keuntungan materi.
Dalam hadist Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang berlaku Sum’ah maka akan diperlakukan Sum’ah oleh Allah. Dan barangsiapa berlaku riya makan akan dibalas dengan riya.” (H.R. Bukhari)
Maksud hadist : diperlakukan Sum’ah oleh Allah yaitu diumumkan aib-aibnya diakhirat. Sedangkan dibalas dengan riya yaitu diperlihatkan amalnya namun tidak diberi pahalanya. Naudzubillah..
3. Ujub
Ujub adalah mengagumi diri sendiri, yaitu ketika kita merasa bahwa diri kita memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain.
Imam Al Ghozali menuturkan, “Perasaan ujub adalah kecintaan seseorang pada suatu karunia dan merasa memilikinya sendiri, tanpa mengembalikan keutamaannya kepada Allah”.
Memang setiap orang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Tetapi siapa yang memberikan kelebihan tersebut?
“Bagi Allah semua kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantaranya.” (Q.S. Al Maidah ayat 120)
4. Takabur
Takabur berasal dari bahasa Arab takabbara – yatakabbaru, yang artinya sombong atau membanggakan diri sendiri.
Takabur semakna dengan Ta’azum, yaitu menampakkan keagungannya dan kebesarannya dibandingkan dengan orang lain.
Takabur berupa kesombongan merupakan sifat syaitan yang dijelaskan dalam Al Qur’an. Ini merupakan sifat paling berbahaya dan dibenci Allah swt.
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang sombong.” (Q.S. An Nahl ayat 23)
“Maka masuklah pintu-pintu neraka jahanam, kamu kekal didalamnya, maka amat buruklah orang-orang yang menyombongkan diri.” (Q.S. An Naml ayat 29)
Dengan segala kerendahan hati kita, mari sama-sama kita lihat jauh kedalam hati kita yang paling dalam. Mari kita hindari atau kita buang jauh-jauh sifat buruk atau sifat tercela ini, agar antar kita terjalin rasa kasih sayang yang tulus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Kesehatan Berjalan Kaki

Jenis2 KOPI

RAMUAN HERBAL